Wednesday, February 16, 2005

Arti persahabatan...

Kenapa disaat terjatuh, kita ingin seseorang memeluk kita atau sekedar menemani kita..? Mengapa juga ketika disakiti kita inginkan seseorang untuk tempat kita
mengadu..?

Mungkin kita akan menjadi sakit kembali ketika melihat atau mendengar seseorang yg kebetulan mirip dan dekat dengan orang yang pernah melukai kita. Adakalanya dengan ketakutan dan kebingungan kita memutuskan tidak akan pernah percaya dan mencintai siapapun lagi. Kitapun merasakan senang jika ada seseorang yang selalu disisi kita saat sedih ataupun senang seseorang yang selalu membantu kita tanpa mengharap apapun selain senyuman kita, yang mengerti, yang memahami dan menerima kita apa adanya.

Beberapa dari kita menyebutnya sahabat perjalanan hidup sebagian lebih sederhana mengatakan teman seperjuangan bagi yang romantis menyatakan kekasih hati.

Teruntuk yang telah menikah mengakui bahwa Tuhan menciptakannya agar kita tidak merasa kesepian sejauh mana beda dari semua itu..?

Kenapa bersahabat ..?
Benarkah hidup terlalu keras untuk dijalani seorang diri..? Atau karena kita ingin menumpahkan rasa sayang dan cinta yang ada dalam hati? Mungkin karena kita memiliki sesuatu yang sejalan hingga kita menyamakan orang lain dengan apa yang kita rasakan?

Sungguh! Betapa sulit mencari sahabat diwaktu kita tengah kesusahan Dan benarlah betapa mudah mengajak seseorang untuk bergabung dalam kegembiraan kita.

Memang....kita semua begitu tidak menyukai penderitaan, meski kita tahu tidaklah mungkin bisa lepas darinya. Meski kita semua tahu hidup hanyalah ritme bergantian antara kesedihan dan kesenangan. Walau kita sadar kebahagiaan hanya milik orang2x yang pernah menderita dahulu dan tiap orang pastilah punya arti sendiri dalam memaknai penderitaan dan kebahagiaan.

Siapa yang kau anggap sahabat..? Apakah seseorang yang tidak pernah menyakitimu..?
Mungkinkah seseorang yang tidak akan pernah meninggalkanmu..? Betulkah seseorang yang kamu memutuskan untuk tidak mempercayainya..? Atau seseorang yang tidak pernah mengatakan kebaikannya padamu..?

Seumpama kita bisa mendengar hati orang lain dan memang benar mau mendengar? Tak pernah ada yang mempunyai cita-cita ! untuk jadi orang jahat dan hidup tidak berbahagia Seandainya kita bisa melihat dan memang benar mau melihat? Ketika seseorang tengah tertidur pulas, kita akan bisa untuk lebih berfikir beberapa kali sebelum berani sekedar berprasangka keji apalagi untuk menyakitinya. Tetapi kenapa itu terkadang terpaksa harus.

Disaat kita tiba-tiba merasa perduli dengan seseorang, kita seolah bisa merasakan apa yang sedang menjadi bebannya dan kita ingin meringankannya. Namun terkadang kita sangat acuh kepada seseorang yang benar-benar membutuhkan kita.

Apa yang kita cari..? untuk siapa dan untuk apa kita diciptakan didunia ini..?
Apa beda kita dengan orang lain..?

Sedalam kelemahan kita harusnya kita lebih sering berkata " maaf " dibanding " aku " jika kita memang menganggapnya sahabat..! Setinggi keinginan kita harusnya kita lebih berbahagia berkata " aku tidak mau merepotkanmu "

Setinggi keinginan kita harusnya kita lebih berbahagia berkata " aku tidak mau merepotkanmu" dibanding "mengertilah diriku" jika kita mengerti bahwa dia sahabat kita.

Membayangkan kita berbahagia sendiri sedang sahabat-sahabat kita kesusahan, haruskah kita makan dan tidur dengan tenang..? Mungkin lebih baik semua sahabat telah berbahagia dan kita turut berbahagia meski semua itu harus berbohong demi perasaan itu karena surga masih terlalu luas untuk semua ini, kenapa tidak berbagi..?

Bertahanlah, karena sahabatmu adalah semua yang pernah hadir dalam hatimu berterimakasih! lah, sahabatmu adalah semua yang telah membentukmu hingga kamu menjadi seperti sekarang ini Bersiaplah, karena kamu akan masih kehilangan banyak sahabat untuk menemukan sahabat-sahabat baru sepanjang perjalanan hidupmu.

Dan berdoalah semoga semua sahabat bisa berkumpul bersama di surga nanti.

Ketika sesuatu dalam hidup kelihatannya terlalu banyak untuk ditangani, ketika 24 jam dalam satu hari tidaklah mencukupi, ingatlah tentang inspirasi stoples mayonaise dan kopi ini.

Seorang profesor berdiri dalam kelas filosofinya dengan beberapa benda di hadapannya. Ketika kelas dimulai, tanpa banyak perkataan, dia mengambil sebuah stoples mayonaise yang besar dan kosong dan mulai mengisi stoples itu dengan bola golf. Dia lalu menanyakan pada para siswa apakah stoplesnya telah penuh. Mereka setuju bahwa wadah itu telah penuh. Professor lalu mengambil kotak kerikil dan menuangi kerikil itu pada stoples mayonaise. Dia menggoyang stoples itu dengan perlahan. Kerikil turun mengisi tempat tersisa antara bola golf dan stoples. Dia lalu bertanya kembali pada para siswa apakah sekarang stoples itu telah penuh. Para siswa setuju.

Profesor itu lalu memgambil sekotak pasir dan kembali menuangi pasir itu pada stoples yang ada. Tentu saja, pasir itu mengisi semua rongga yang ada. Profesor bertanya sekali lagi apakah stoples itu telah penuh. Mahasiswa berkomentar dengan
sepakat ya. Profesor lalu membuat dua cangkir kopi dari bawah meja dan menuangi seluruh isinya kedalam stoples. Segera kopi tersebut mengisi ruangan tersisa diantara pasir. Mahasiswa hanya bisa tertawa.

Sekarang, kata profesor setelah tawa reda : Saya ingin kalian menyadari bahwa stoples ini melambangkan hidup kalian. Bola golf adalah hal yang penting Tuhanmu, keluarga, anak-anakmu, kesehatanmu, teman-temanmu, dan juga gairah utamamu hal-hal yang jika semuanya hilang dan hanya itu yang tersisa, kehidupanmu masihlah tetap penuh. Kerikil adalah hal lainnya seperti pekerjaanmu, rumahmu, kendaraanmu. Pasir adalah segala sesuatunya yang lain hal-hal yang kecil. Jika kamu meletakkan pasir kedalam stoples terlebih dahulu, Profesor melanjutkan : Tidak ada ruang untuk kerikil atau bola golf itu berada di stoples. Hal yang sama terjadi dalam hidupmu. Jika kamu menghabiskan semua waktu dan energimu pada hal-hal yang sepele, kamu tidak akan pernah punya ruang untuk hal yang penting bagi hidupmu. Beri perhatian untuk hal yang bernilai kritis bagi kebahagianmu. Bermainlah dengan anak-anakmu. Ambil waktu untuk memperhatikan kesehatanmu. Bawalah partnermu untuk makan malam. Akan ada selalu waktu untuk membersihkan rumah dan memperbaiki saluran pembuangan.

Taruhlah bola golf terlebih dahulu, hal yang> benar-benar nyata. Susunlah prioritasmu. Sisanya hanyalah pasir. Satu orang mahasiswa mengangkat tangan dan menanyakan apa makna dari kopi. Profesor itu tersenyum : Saya senang kamu bertanya. Itu hanya menunjukkan pada kamu bahwa tidak masalah bagaimana penuhnya kehidupanmu kelihatannya, selalu ada ruang untuk sepasang cangkir kopi untuk temanmu.

penggali tambang

Ada beberapa penggali tambang. Setiap hari mereka bekerja dalam tambang. Karena tambang itu kaya mineral alam, maka sudah beberapa tahun mereka tak pernah pindah tempat kerja. Jadi bisa dibayangkan bahwa semakin digali tambang tersebut semakin dalam. Hari itu mereka berada di dasar terdalam dari tambang itu.

Secara tiba-tiba semua saluran arus listrik dalam tambang itu putus. Lampu-lampu semuanya padam. Gelap gulita meliputi dasar tambang itu, dan dalam sekejap terjadilah hirup pikuk di sana. Setiap orang berusaha menyelamatkan diri sendiri. Namun mereka sungguh kehilangan arah. Setiap gerakan mereka pasti berakhir dengan benturan dan tabrakan, entah menabrak sesama pekerja atau menabrak dinding tambang. Situasi bertambah buruk disebabkan oleh udara yang semakin panas karena ketiadaan AC.

Setelah capai bergulat dengan kegelapan, mereka semua duduk lesu tanpa harapan. Satu dari para pekerja itu angkat bicara: 'Sebaiknya kita duduk tenang dari pada secara hiruk-pikik mencari jalan ke luar. Duduklah secara tenang dan berusahalah untuk merasakan hembusan angin. Karena angin hanya bisa berhembus masuk melalui pintu tambang ini.'

Mereka lalu duduk dalam hening. Saat pertama mereka tak dapat merasakan hembusan angin. Namun perlahan-lahan mereka menjadi semakin peka akan hembusan angin sepoi yang masuk melalui pintu tambang. Dengan mengikuti arah datangnya angin itu,
mereka akhirnya dengan selamat keluar dari dasar tambang yang dicekam gelap gulita itu.

-----------
Bila bathin anda sedang gundah dan kacau, anda tak akan pernah melihat jalan keluar yang tepat. Anda butuh untuk pertama-tama menenangkan diri.

Hanya dalam keheningan anda bisa melihat pokok masalah secara tepat, serta secara tepat pula membuat keputusan.

Monday, February 14, 2005

Menjadi Apapun Dirimu

Menjadi karang-lah, meski tidak mudah. Sebab ia kan menahan sengat binar mentari yang garang. Sebab ia kan kukuh halangi deru ombak yang kuat menerpa tanpa kenal lelah. Sebab ia kan melawan bayu yang keras menghembus dan menerpa dengan dingin yang coba membekukan. Sebab ia kan menahan hempas badai yang datang menggerus terus-menerus dan coba melemahkan keteguhannya. Sebab ia kan kokohkan diri agar tak mudah hancur dan terbawa arus.Sebab ia kan berdiri tegak berhari-hari, bertahun-tahun, berabad-abad, tanpa rasa jemu dan bosan.

Menjadi pohon-lah yang tinggi menjulang, meski itu tidak mudah. Sebab ia kan tatap
tegar bara mentari yang terus menyala setiap siangnya. Sebab ia kan meliuk halangi angin yang bertiup kasar. Sebab ia kan terus menjejak bumi hadapi gemuruh sang petir. Sebab ia kan hujamkan akar yang kuat untuk menopang. Sebab ia kan menahan gempita hujan yang coba merubuhkan. Sebab ia kan senantiasa berikan bebuahan yang manis dan mengenyangkan. Sebab ia kan berikan tempat bernaung bagi burung-burung yang singgah di dahannya. Sebab ia kan berikan tempat berlindung dengan rindang daun-daunnya.

Menjadi paus-lah, meski itu tak mudah. Sebab dengan sedikit kecipaknya, ia akan
menggetarkan ujung samudera. Sebab besar tubuhnya kan menakutkan musuh yang coba mengganggu. Sebab sikap diamnya akan membuat tenang laut dan seisinya.
Menjadi elang-lah, dengan segala kejantanannya, meski itu juga tidak mudah. Sebab ia harus melayang tinggi menembus birunya langit. Sebab ia harus melanglang buana untuk mengenal medannya. Sebab ia harus melawan angin yang menerpa dari segala penjuru. Sebab ia harus mengangkasa jauh tanpa takut jatuh. Sebab ia harus kembali ke sarang dengan makanan di paruhnya. Sebab ia harus menukik tajam mencengkeram mangsa. Sebab ia harus menjelajah cakrawala dengan kepak sayap yang membentang gagah.

Menjadi melati-lah, meski tampak tak bermakna. Sebab ia kan tebar harum wewangian tanpa meminta balasan. Sebab ia begitu putih, seolah tanpa cacat. Sebab ia tak takut hadapi angin dengan mungil tubuhnya. Sebab ia tak ragu hadapi hujan yang membuatnya basah. Sebab ia tak pernah iri melihat mawar yang merekah segar. Sebab ia tak pernah malu pada bunga matahari yang menjulang tinggi. Sebab ia tak pernah rendah diri pada anggrek yang anggun. Sebab ia tak pernah dengki pada tulip yang berwarna-warni.
Sebab ia tak gentar layu karena pahami hakikat hidupnya.

Menjadi mutiara-lah, meski itu tak mudah. Sebab ia berada di dasar samudera yang
dalam. Sebab ia begitu sulit dijangkau oleh tangan-tangan manusia. Sebab ia begitu
berharga. Sebab ia begitu indah dipandang mata. Sebab ia tetap bersinar meski
tenggelam di kubangan yang hitam.

Menjadi kupu-kupulah, meski itu tak mudah pula. Sebab ia harus melewati proses-
proses sulit sebelum dirinya saat ini. Sebab ia lalui semedi panjang tanpa rasa bosan. Sebab ia bersembunyi dan menahan diri dari segala yang menyenangkan, hingga
kemudian tiba saat untuk keluar.

Karang akan hadapi hujan, terik sinar mentari, badai, juga gelombang. Elang akan menembus lapis langit, mengangkasa jauh, melayang tinggi dan tak pernah lelah untuk terus mengembara dengan bentangan sayapnya.
Paus akan menggetarkan samudera hanya dengan sedikit gerakan. Pohon akan hadapi petir, deras hujan, silau matahari, namun selalu berusaha menaungi.
Melati ikhlas tuk selalu menerima keadaannya, meski tak terhitung pula bunga-bunga lain dengan segala kecantikannya.
Kupu-kupu berusaha bertahan, meski saat-saat diam adalah kejenuhan. Mutiara tak memudar kelam, meski pekat lingkungan mengepungnya di kiri-kanan, depan dan belakang.
Tapi karang menjadi kokoh dengan segala ujian. Elang menjadi tangguh, tak hiraukan lelah tatkala terbang melintasi bermilyar kilo bentang cakrawala. Paus menjadi kuat dengan besar tubuhnya dalam luas samudera. Pohon tetap menjadi naungan meski ia hadapi beribu gangguan.
Melati menjadi bijak dengan dada yang lapang, dan justru terlihat indah dengan segala kesederhanaan. Mutiara tetap bersinar dimanapun ia terletak, dimanapun ia berada. Kupu-kupu hadapi cerah dunia meskipun lalui perjuangan panjang dalam kesendirian.

Menjadi apapun dirimu, bersyukurlah selalu. Sebab kau yang paling tahu siapa dirimu. Sebab kau yakini kekuatanmu. Sebab kau sadari kelemahanmu. Jadilah karang yang kokoh, elang yang perkasa, paus yang besar, pohon yang menjulang dengan akar menghujam, melati yang senantiasa mewangi, mutiara yang indah, kupu-kupu, atau apapun yang kau mau. Tapi, tetaplah sadari kehambaanmu.

Diambil dari Bulletin Board temen gw Okhi